Selasa, 27 April 2010

Badai Matahari Akan Terjadi Antara 2012-2015..???

1 komentar

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.


Sumber :
Nograhany Widhi K - www.detiknews.com

Sabtu, 24 April 2010

Fenomena Alam Hebat yang Jarang Kita Temui

0 komentar

1. Moonbows / Pelangi Bulan

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6d/LunarRainbowVicFalls_small.jpg

Pelangi terjadi karena matahari bersinar pada tetesan-tetesan air embun, biasanya terjadi pada atmosfir setelah hujan. Moonbow lebih jarang terjadi, hanya dapat dilihat pada malam hari ketika bulan ada pada titik rendah pada saat bulan purnama sampai hampir purnama. Satu tempat popular untuk melihat Moonbow adalah di air terjun Cumberland di kentucky AS. ( en.wikipedia.org )

2. Mirages / Fatamorgana

http://inlinethumb22.webshots.com/34645/2656832380104181437S600x600Q85.jpg

Fatamorgana muncul ketika cahaya terbias dan menghasilkan gambar dari suatu object atau langit padahal sebenarnya tidak ada. Fenomena ini biasanya terjadi di permukaan panas, seperti jalan aspal atau gurun pasir. ( en.wikipedia.org )

3. Belt of Venus

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/06/Moon_and_red_blue_haze.jpg/800px-Moon_and_red_blue_haze.jpg

The Venus Belt / Sabuk Venus adalah fenomena yang muncul pada saat senja yang berdebu ketika sekumpulan langit kemerahan dan kecoklatan muncul diantara langit dan cakrawala. ( en.wikipedia.org )

4. Noctilucent Cloud / Awan Noctilucent

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d7/Noctilucent_clouds_over_saimaa.jpg/450px-Noctilucent_clouds_over_saimaa.jpg

Awan Noctilucent adalah awan yang sangat tinggi secara atmosfir yang membiaskan cahaya pada senja ketika matahari telah tenggelam, mengiluminasi/menyinari langit dengan sumber cahaya yang tak tampak. ( en.wikipedia.org )

5. Aurora Borealis

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/07/Aurore_australe_-_Aurora_australis.jpg

Pada belahan dunia selatan juga dikenal dengan nama Aurora Australis, Aurora Borealis adalah partikel bermuatan listrik dari matahari yang telah mencapai bagian teratas atmosfir bumi dan menjadi sangat aktif. Aurora biasanya sering terlihat di daerah dekat kutub dan pada waktu dimana siang dan malam sama panjang. ( en.wikipedia.org )

6. Mammatus Clouds / Awan Mammatus

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/e/ed/Middleeastmamatus.JPG/800px-Middleeastmamatus.JPG

Bentuk awan yang aneh ini sering diasosiasikan dengan badai, dan tidak dapat dimengerti sepenuhnya bagaimana awan ini terbentuk. ( en.wikipedia.org )

7. Fire Whirls / Pusaran Api

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9f/Fire-whirl.jpg

Fire whirls / pusaran api adalah tornado yang berputar terlalu dekat dengan kebakaran hutan atau pusaran yang terbentuk karena terdapat terlalu banyak panas di area tersebut. ( en.wikipedia.org )

8. Pyrocumulus Clouds / Awan Pyrocumulus

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a1/Wildfire_in_Yellowstone_NP_produces_Pyrocumulus_cloud.jpg/800px-Wildfire_in_Yellowstone_NP_produces_Pyrocumulus_cloud.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4f/Pyrocumulus_Cloud_Station_Fire_082909.jpg/800px-Pyrocumulus_Cloud_Station_Fire_082909.jpg

Awan Pyrocumulus adalah fenomena lainnya yang berhubungan dengan panas yang terbentuk karena panas yang meluas dan intens dari suatu daerah yang membentuk awan comulus. Gunung berapi, kebakaran hutan, dan ledakan nuklir (dalam bentuk mushrom clouds) adalah penyebab utama terjadinya pyrocumulus clouds. ( en.wikipedia.org )

9. Sun Pillars / Pilar Matahari

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/82/FairbanksUAFLightPillars.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a1/Sunset_in_Saguaro_National_Park.JPG/450px-Sunset_in_Saguaro_National_Park.JPG

Sun pillars / pilar matahari timbul ketika matahari yang tenggelam memantulkan tinggi awan es pada lapisan yang berbeda. Hal ini menghasilkan pilar cahaya yang tinggi menjulang hingga ke langit. sangat mungkin juga untuk menyaksikan moon pilar atau pilar bulan. ( en.wikipedia.org )

10. Virga

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2c/Nimbostratus_virga.JPG/800px-Nimbostratus_virga.JPG

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9d/Virga_05.jpg/800px-Virga_05.jpg

Virga adalah fenomena yang terjadi saat kristal es di awan jatuh, namun menguap sebelum menyentuh tanah. Virga muncul seperti ekor / jejak dari awan yang menggapai permukaan tanah, kadangkala membentuk awan seperti ubur-ubur. ( en.wikipedia.org )

11.Katabatic Winds / Awan Katabatic

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b0/Vent_catabatique_-_Catabatic_Wind.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/71/Sea_ice_by_fruchtzwerg%27s_world.jpg/397px-Sea_ice_by_fruchtzwerg%27s_world.jpg

Ini adalah angin yang membawa udara padat dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi. Katabatic winds dikenal secara lokal sebagai santa ana (california selatan), mistral (mediterania), Bora (laut adriatic) Oroshi (jepang), Pitaraq(greenland), dan wailliwaw (tierra del fuego). Williwaw dan angin yang bergerak di atas antartika biasanya berbahaya, bertiup dengan kecepatan 100 knot. ( en.wikipedia.org )

12. Fire Rainbow / Pelangi Api

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/22/CircumhorizonArcIdaho.jpg

Fire rainbow adalah fenomena yang sangat jarang yang muncul hanya pada saat matahari sedang tinggi yang membuat sinarnya melewati awan cirrus yang tinggi yang berisi kristal-kristal es. ( en.wikipedia.org )

13. Green Ray

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/40/GreenFlash.jpg/800px-GreenFlash.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d2/Big_green_flash.JPG/800px-Big_green_flash.JPG

Juga dikenal dengan nama Green Flash. Fenomena ini muncul sangat singkat sebelum matahari benar-benar tenggelam dan setelah matahari terbit. Fenomena ini muncul sebagai kilatan / cahaya hijau diatas matahari yang berlangsung sangat cepat, biasanya hanya beberapa saat. Hal ini muncul karena pembiasan cahaya di atmosfir. ( en.wikipedia.org )

14. Ball Linghning / Bola Petir

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/c/cb/Ball_lightning_appears_cropped.jpg

Ini adalah fenomena yang sangat langka yang melibatkan petir / kilat berbentuk bola yang bergerak lebih lambat dari kilat normal. Telah dilaporkan besar dari bola petir ini sebesar 8 kaki dan dapat menyebabkan kerusakan parah. Ada laporan bahwa ball lightning menghancurkan keseluruhan bangunan. ( en.wikipedia.org )


Sumber :
IrwanDigital - www.kaskus.us

Inilah Kejadian Hebat di Sekitar Matahari

0 komentar

SOLAR 001


Sekumpulan awan besar yang terdiri dari plasma padat yang relatif dingin terlihat tertahan di dalam panasnya matahari, corona tipis. Pada saat tertentu awan ini dapat meledak, terlepas dari atmosfir matahari. Emisi dari garis spectral menunjukan chromosphere bagian atas yang memiliki temperatur 60.000 derajat K (lebih dari 100.000 derajat F).

Setiap bagian dari gambar ini menunjukan struktur medan magnet. Bagian
terpanas nampak hampir berwarna putih, sementara bagian berwarna merah gelap menunjukan bagian yang memiliki temperatur lebih dingin.
(Courtesy of SOHO/EIT consortium)

SOLAR 002


Close up detail dari structur magnetic di atas permukaan matahari, dilihat dari H-alpha wavelength pada 22 agustus 2003. (solar teleskop 1-m swedia (SST) yang dioperasikan oleh Royal Swedish Academy of Sciences, Oddbjorn Engvold, Jun Elin Wiik, Luc Rouppe vander Voort)


SOLAR 003


NASA STEREO satellite menangkap gambar pertama tabrakan antara "Badai" matahari, yang disebut coronal mass ejection (CME), dan comet pada 4 april 2007. Tabrakan ini menyebabkan terlepasnya ekor plasma comet. Comet adalah sisa dari formasi tata surya milyaran tahun lalu.

Comet biasanya berada di bagian dingin, yang jauh dari tata surya, tapi kadangkala tarikan grafitasi dari planet, comet lain atau bahkan bintang di dekat comet tersebut membawa comet ke dalam tata surya.

Sesampainya di tata surya, panas matahari dan radiasi menguapkan gas dan debu dari comet yang membentuk ekor comet. Comet biasanya memiliki 2 ekor, yang satu terbentuk dari debu dan yang satu terbentuk dari gas yang terkonduksi secara electric yang disebut plasma. (NASA/STEREO).

SOLAR 004


Gambar dari bagian matahari yang aktif diambil pada 24 juli 2002 dekat bagian timur matahari. Bagian highlight gambar adalah bentuk tiga dimensional dari photosphere jika dilihat dari sudut besar ini. Struktur pada bagian sunspot yang gelap di bagian atas tengah gambar, menunjukan perbedaan ketinggian diatas "permukaan gelap" dari sunspot.

Ketinggian dari struktur ini telah diestimasikan oleh Dr. Bruce Lites dari High Altitude Observatory berkisar antara 200 dan 450 km. Bagian kecil yang terpisah dari gambar berukuran sekitar 70 km.

Terdapat juga beberapa cahaya "faculae" yang terlihat dari ujung granules yang menghadap observatorium pengamatan. (Prof. Goran Scharmer/Dr. Mats G. Löfdahl/Institute for Solar Physics of the Royal Swedish Academy of Sciences)


SOLAR 005


Gerhana matahari total pada 16 februari 1980 yang difoto dari Palem, India oleh tim riset dari High Altitude Observatory of the National Center for Atmospheric Research. Foto dari corona matahari ini diambil dari kamera system yang dikembangkan oleh Gordon A. Newkirk, Jr.

Alat khusus ini mangambil gambar corona dalam cahaya merah, 6400 A. (Rhodes College, Memphis, Tennessee / High Altitude Observatory (HAO), University Corporation for Atmospheric Research (UCAR))

SOLAR 006


Planet Venus terlihat dari TRACE satellite NASA, pada permulaan perjalanannya mengelilingi matahari pada 8 juni 2004. (NASA/TRACE)


SOLAR 007


Gambar dari sunspot dan granules pada permukaan matahari, terlihat pada H-alpha wavelength pada 4 agustus 2003 (Swedish 1-m Solar Telescope (SST) operated by the Royal Swedish Academy of Sciences, Göran Scharmer and Kai Langhans, ISP)

SOLAR 008


Solar flare (pijar matahari) menghasilkan gelombang seismik pada matahari yang hampir mirip dengan gelombang yang dihasilkan oleh gempa bumi di bumi kita, pada 27 mei 1998. Para peneliti mengamati gempa yang diakibatkan oleh solar flare ini yang memiliki sekitar 40.000 kali energi yang dihasilkan oleh gempa bumi yang menghancurkan san fransisco tahun 1906 atau menurut kalkulasi para ahli sama dengan gempa bumi berkekuatan 11.3 SR.

Dalam jangka waktu 1 jam solar flare dapat mencapai jarak 10 kali diameter bumi sebelum lenyap di photosphere matahari. Tidak seperti riak air yang bergerak keluar pada kecepatan konstan, gelombang matahari bergerak dengan kecepatan 22.000 mil per jam sampai dengan kecepatan maksimumnya 250.000 mil per jam sebelum menghilang. (Courtesy of SOHO/EIT consortium. SOHO is a project of internationalcooperation between ESA and NASA)

SOLAR 009


Animasi dari matahari, terlihat dari Extreme ultraviolet Imaging Telescope (EIT) milik NASA pada jangka waktu 6 hari, dimulai dari 27 juni 2005. (Courtesy of SOHO/EIT consortium)

SOLAR 010


Hinode (sebelumnya dikenal dengan nama Solar-B) berhasil menangkap solar flare raksasa pada 13 desember 2006. Ini merupakan solar flare / pijar matahari terbesar yang terjadi pada periode aktivitas matahari minimum. (JAXA/NASA/PPARC)

SOLAR 011


Gambar ini menunjukan Corona untuk aktivitas matahari sedang, dengan beberapa region (merah) panas di kedua hemisphere, dikelilingi oleh (biru/hijau) plasma yang lebih dingin dari corona.

Perhatikan juga filamen putaran trans-equatorial di bagian utara dari polar-crown dan lubang corona (coronal hole) pada bagian sudut tenggara (kanan bawah) dari gambar dan bagian yang lebih kecil di atas kutub utara.

Gambar ini menunjukan corona matahari dalam false-color, komposit 3-bagian: biru, hijau dan chanel merah menunjukan wavelength / panjang gelombang 171A,195A, dan 284A, secara berturut-turut (paling sensitif pada emisi 1, 1.5, dan 2 juta derajat gas). (TRACE Project, Stanford-Lockheed Institute for Space Research, NASA)

SOLAR 012


Gambar dari sunspot / noda matahari dengan bentuk tidak beraturan dan granules pada permukaan matahari, terlihat pada 22 agustus 2003. (Swedish 1-m Solar Telescope (SST) diopersikan oleh the Royal Swedish Academy of Sciences, Oddbjorn Engvold, Jun Elin Wiik, Luc Rouppe van der Voort, Oslo)

SOLAR 013


Pada 8 November 2006, merkurius terlihat, memulai perputarannya di depan matahari. (NASA/TRACE)

SOLAR 014


Gambar TRACE 171Å-wavelength pada 11 November 2006 ini menunjukan region aktif dengan ukuran berubah-ubah pada bagian sayap timur matahari (diputar searah jarum jam 90 derajat sehingga utara adalah bagian kanan) tepat pada saat berotasi menghadap hemisphere bumi.

Perhatikan struktur berwarna hitam dari filamen pada ujung utama region, beberapa material hitam yang mengambang pada bagian kanan region, dan bagian ephemeral di bagian kanan bawah. (NASA/TRACE)

SOLAR 015


Matahari, diamati pada 22 mei 2008. Dengan matahari yang terus beraktivitas pada keadaan minimum, hanya sebagian kecil dari aktivitas saja yang terlihat pada piringan matahari. Penampilan seperti cell terbentuk oleh kumpulan cluster-cluster kecil magnetic flux yang terkumpul pada region bagian bawah jaringan superglanural dari pergerakan transmisi. (NASA/TRACE)


SOLAR 016


Gambar pusaran tipis terlihat melengkung di atas region aktif dari matahari pada 1 Januari 200. (Courtesy Dick Shine, NASA/TRACE)

SOLAR 017


Gambar LASCO C2 ini yang diambil pada 8 januari 2002, menunjukan coronal mass ejection (CME) yang tersebar luas pada saat meletus lebih dari 1 milyar ton material terlepas ke ruang angkasa dengan kecepatan jutaan kilometer per jam. Gambar C2 diputar 90 derajat sehingga ledakan nampak seperti menuju ke bawah. (Courtesy of SOHO/LASCO consortium)

SOLAR 018


Close up detail dari struktur magnetik pada permukaan matahari, terlihat dari
H-alpha wavelength pada 22 agustus 2003. (Swedish 1-m Solar Telescope (SST) dioperasikan oleh the Royal Swedish Academy of Sciences, Oddbjorn Engvold, Jun Elin Wiik, Luc Rouppe van der Voort, Oslo)

SOLAR 019


Pesawat Ruang Angkasa Nasa STEREO mengamati letupan matahari yeng menakjubkan ini pada 29 september 2005 pada 304 wavelength of extreme UV light. Letupan ini muncul dan menghilang selama beberapa jam, nampak seperti bendera terbentang, pada saat terpecah ke ruang angkasa.

Material yang diamati ini sebenarnya helium yang terionisasi pada suhu sekitar 60.000 derajat. Letupan merupakan kumpulan gas yang relatif lebih dingin yang tertahan di atas permukaan matahari dan dikontrol oleh medan magnetik. (NASA/STEREO)

SOLAR 020


Transit dari Bulan melintasi permukaan matahari pada 25 februari 2007 - namun tidak terlihat dari bumi. Pemandangan ini hanya terlihat dari STEREO-B spacecraft di orbit nya di matahari, bergerak di bagian belakang bumi.

Misi STEREO NASA terdiri dari 2 pesawat ruang angkasa yang diluncurkan pada Oktober 2006 untuk mempelajari badai matahari (solar storm). STEREO-B sekarang berada sekitar 1 juta mil dari bumi, 4,4 kali lebih jauh dari bulan daripada kita di bumi. Sebagai hasilnya bulan nampak 4,4 kali lebih kecil dari yang biasa kita lihat. (NASA/STEREO)


SOLAR 021


Pada 30 September 2001 TRACE mengamati flare M1.0 di region aktif sangat dekat dengan bagian sayap matahari. Fragmen dari prominence bergerak di atas region, dengan material filamen gelap (yang relatif lebih dingin) bergerak mengikuti di bagian garis permukaan, yang kemudian berpisah untuk membentuk outline terang berbentuk naga ini. (NASA/TRACE)


Sumber :
semut-angkrang.blogspot.com

10 Fenomena Alam Terbesar di Luar Angkasa

0 komentar

1. Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling memakan satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita, dan gambar di atas itu adalah simulasi tabrakan antar galaksi.

2. Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.

3. Materi Gelap (Dark Matter)

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole.

Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini dan sampai sekarang para ilmuwan dunia masih menelitinya.

4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einsten. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

5. Energi Vakum

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik virtual yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan.

Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.

6. Mini Black Hole

Jika teori gravitasi braneworld yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

7. Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel phantom ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova.

Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.

8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita.

Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.

9. Radiasi Kosmik Latar Belakang

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta.

CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).

10. Antimateri

Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif.

Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.

Sumber :
www.kaskus.us

Thank You...

Thanks for visiting this My Blog...
Be a member, and follow this Blog, please...
Powered By Blogger

Followers

Search